Minggu, 02 Juni 2013

..:: My Story About CRM Costumer Relationship Management ::..


Costumer Relationship Management 
Hari rabu tanggal 28 Mei 2013 kemarin, dikelas E-bussines E-commerce sedang melakukan diskusi mengenai CRM. Apa sich CRM itu???
CRM atau yang sering dikenal dengan Costumer Relationship Management  merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi (www.wikipedia.com). CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinakan untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan. Dalam CRM lebih menekankan pada loyalitas dari pelanggan bukan pada kepuasan pelanggannya saja.
CRM sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena melalui cara ini perusahaan dapat menilai sejauh mana pelanggan perhatian dan berminat dengan produk yang dikeluarkan. Setelah berdiskusi tentang teori-teori dalam CRM, saya akan melanjutkan dengan menceritakan pengalaman apa yang telah saya dapat mengenai CRM dari suatu perusahaan.       
Saya punya pengalaman di perusahaan dagang yang sudah memakai CRM, pengalaman yang saya miliki mengenai CRM adalah saat saya membeli DVD atau VCD. Toko ini berdiri sejak tahun 2005,  menurut saya toko ini sangat nekat sekali, di masa pembajakan berbagi kaset di indonesia,tokoh ini masih kekeh untuk berjualan kaset original. Di tokoh ini banyak sekali fasilitasnya seperti: kita konsumen di perkenankan untuk mencoba berbagai kaset dulu sebelum membeli. Biasanya pada hari sabtu malam minggu diadakan berbagai event seperti live musik, dance, dll. Tapi ada fasilitas yang sangat menarik namun kita harus mendaftar menjadi member dulu. Pendaftarannya sangat mudah dengan mengisih kuisioner di komputer yang di sediakan di toko itu, lalu kita membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50.000,00. Kegunaanya dari kartu member ini antara lain :
1. Kita dapat info kaset baru dengan sms.
2. Kita dapat potongan 2%.
3. Kalau ada event-event tertentu, kita akan di hubungi.
4. Kalau kita beli 5 kaset vcd music mendapatkan bonus 1 kaset.
5. Bebas parkir.
Dengan kartu member ini, sangat memudahkan dalam hubungan antara toko dengan pelanggan. Jika kartu member kita telah memasuki masa kadaluarsa, kita harus melakukan perpanjangan untuk 1 tahun dengan membayar Rp 50.000,00 secara otomatis kartu member kita menjadi aktif kembali.
Pengalaman lain yang pernah saya rasakan adalah saat saya menjadi salah satu member dari restoran cepat saji KFC. Saat menjadi member disana, saya mendapatkan bonus Goceng (lima ribuan) tiap minggunya selama satu tahun setiap kali saya mendapat sms dari KFC (syarat pengambilan goceng). Dan saat saya berulang tahun, saya mendapatkan paket ulang tahun berupa 9 potong ayam ditambah dengan nasi dan softdrink juga . Ternyata banyak juga pengusaha yang mulai menerapkan CRM dalam perusahaannya. Dan apa yang telah mereka lakukan itu pastinya akan membuat pelanggan setia dengan usahanya itu aslakan dilakukan dengan cara yang baik dan benar juga. Sekian pengalaman yang bisa daya bagikan mengenai CRM.
Ini ceritaku, apa ceritamu??


Krisna Langit Hariadi
A.2011.1.31759

STIE Malangkuçeçwara School of Economics

Senin, 24 Desember 2012

Kurangnya Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak


         Kesadaran dan kepedulian sukarela Wajib Pajak sangat sulit untuk diwujudkan seandainya dalam definisi ‘pajak’ tidak ada frase “yang dapat dipaksakan” dan “yang bersifat memaksa.” Dari frase ini menunjukkan membayar pajak bukan semata-mata perbuatan sukarela atau karena suatu kesadaran, melainkan lebih kearah pemaksaan secara sepihak. Frase ini memberikan pemahaman dan pengertian bahwa masyarakat dituntut untuk melaksanakan kewajiban kenegaraan dengan membayar pajak secara sukarela dan penuh kesadaran tanpa ada pemaksaan sebagai perwujutan semangat gotong-royong dan solidaritas nasional dalam membangun perekonomian nasional kearah yang lebih baik.
Hingga saat ini kesadaran masyarakat akan membayar pajak belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan. Pada umumnya masyarakat masih kurang percaya pada keberadaan pajak karena merasa sama dengan iuran yang diwajibkan, bersifat memberatkan, dan pembayarannya sering mengalami banyak kesulitan, ketidak pahaman masyarakat tentang apa dan bagaimana dalam mengurus pajak yang ribet dan tata cara menghitung dan melaporkannya. Namun masih ada upaya yang dapat dilakukan sehingga masyarakat sadar sepenuhnya untuk membayar pajak dan bukan sesuatu yang mustahil terjadi. Ketika masyarakat memiliki kesadaran membayar pajak maka membayar pajak akan dilakukan secara sukarela tanpa ada keterpaksaan dari pihak terkait. Dengan digalakannya kesadaran akan pajak ini diharapkan Indonesia akan menuju kesejahteraan yang selama ini diharapkan. Slogan “LUNASI PAJAKNYA AWASI PENGGUNAANNYA” tidak hanya suara semata yang nyaring di media namun bisa benar-benar terwujudkan dan terlaksana dimana pajak menjadi pendapatan utama negara yang diperuntukkan serta dikelola dengan transparan bagi kepentingan masyarakatnya sendiri.
Salah satu ciri negara maju adalah jika kesadaran masyarakat membayar pajak tinggi, mendekati 100 persen. Sebagai contoh seandainya dari 50 juta yang belum bayar pajak, melainkan yang lainnya sudah membayar pajak yang merupakan kewajibannya, tentu Indonesia akan lebih maju dari sekarang. Berbagai pendekatan dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran dan kepedulian Wajib pajak. Sebagai Indikasi tingginya tingkat kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak antara lain:
1) Penerimaan pajak terpenuhi sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
2) Tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan terus meningkat.
3) Tax Ratio mengalami peningkatan. 
4) Jumlah Wajib Pajak baru yang terus bertambah.
5) Jumlah tu­­­­­­­­nggakan atau tagihan wajib pajak mengalami penurunan.
6) Pelanggaran terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan hampir tidak ada.


Krisna Langit Hariadi
A.2011.1.31759
STIE Malangkuçeçwara School of Economics

Cara Meningkatkan Kesadaran Membayar Pajak


        Semenjak kebijakan pemerintah memberi kemudahan dalam pembayaran pajak pada tahun 2008 lalu, maka jumlah wajib pajak semakin meningkat dan penerimaan negara dari sektor pajak turut terdongkrak. Nampak jelas, bahwa sebenarnya begitu tinggi kemauan masyarakat untuk membayar pajak. Hal ini dikarenakan proses pendaftaran dan penyampaian pajak yang dipermudah, serta pemanfaatannya yang semakin nyata.
Pada masa lalu, masyarakat hanya tahu membayar pajak, tapi tidak mengetahui kemana aliran dana tersebut, tampak ditutup-tutupi sehingga cenderung tidak transparan dalam penggunaannya, dan dalam pembayarannya pun sering mengalami kendala-kendala di karenakan ketidak pahaman masyarakat tentang apa dan bagaimana pendaftaran serta pembayaran pajak. Namun ada sedikit yang mengganjal pada akhir -akhir ini yaitu terungkapnya kasus perihal upah pemungut pajak yang begitu besar masuk ke kantong orang pribadi. Hal ini tentu sangat melukai perasaan masyarakat yang sudah taat dalam bembayar pajak. Menyikapi perkembangan kewajiban pajak akhir-akhir ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah agar kesadaran membayar pajak dapat menjadi lebih tinggi lagi antara lain:
1.    Perlu sosialisasikan secara detail kepada seluruh masyarakat.
     Sosialisasi mengenai objek yang kena pajak dan batasan pembiayaan yang dikenakan pajak dan berapa besaran pajak yang harus di bayarkan oleh wajib pajak. Semuanya harus disosialisasikan secara jelas dan detail kepada seluruh masyarakt agar tidak terjadi penyelewengan pajak

2.    Perlakuan serupa terhadap semua badan yang melakukan usaha
     Banya badan yang belum memiliki NPWP dan tentu saja belum membayar pajak. Bisa terjadi pada Koperasi-koperasi kecil yang ada dipedesaan yang belum mempunyai NPWP dan tentunya  tidak membayar pajak. Tentu ini menimbulkan kecemburuan, dan bahkan ada penyesalan bagi yang telah mempunyai NPWP karena harus bayar pajak meski SHU Koperasinya sangat kecil, sedangkan Koperasi lain yang diatasnya tidak bayar pajak.

3.    Menyediakan software gratis bidang pembukuan
     Hal ini diperlukan karena ketidak taatan pajak juga bersumber dari ketidak pahaman orang pribadi atau badan usaha dalam melakukan pembukuan, sehingga mereka tidak mampu menghitung pajaknya sendiri. Misalkan Koperasi, masih banyak yang tidak mengerti menyusun pembukuan dari mulai pengelompokan yang mana yang disebut aktiva dan passiva. Bagaimana menyusun Isi buku Kas ke Neraca maupun Rugi Laba. Maka alangkah baiknya jika pemerintah mengupayakan Software di mana dengan meginput data uang masuk dan keluar, maka akan bisa langsung ke laporan keuangan dapat tersaji secara langsung.

4.    Diperlukan realisasi yang lebih nyata
     Realisasi yang lebih nyata perlu dilakukan pada waktu pemanfaatan pajak dari rakyat, sehingga rakyat tidak ragu lagi dalam membayar pajak. Hal ini sangat jelas terlihat dimana kota daerah pinggiran kurang mendapat perhatian dari pemerintah, dibandingkan kota-kota besar yang ada di pusat pemerintahan. Padahal kedua-duanya sama-sama membayar pajak tetapi tidak mendapat fasilitas pembangunan infrastruktur yang sama. Masyarkat di daerah pinggiran ini hanya dapat pasrah, dan bertanya-tanya, kemana pajak kami??

Keterbukaan dan transparansi sangat diperlukan dalam pengelolaan pajak sehingga kesadaran masyarakat akan lebih meningkat untuk membayar pajak. Dengan membaca artikel diatas marilah kita menjadi

                        Wajib Pajak
                             Yang Taat
                                      Membayar Pajak. 




Krisna Langit Hariadi
A.2011.1.31759
STIE Malangkuçeçwara School of Economics

Minggu, 27 Mei 2012

            Kegagalan Sistem Informasi Eksekutif
                    Studi Kasus di New Zaeland


Sistem informasi eksekutif merupakan suatu sistem komputer yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan implementasi sistem informasi eksekutif tersebut, bahkan banyak juga peneliti yang membahas tentang faktor penyebab kegagalan implementasi sistem informasi eksekutif tersebut. Namun tidak semua sistem informasi eksekutif yang telah dibuat dapat diterapkan dalam perusahaan.
Studi kasus tersebut membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam proses implementasi sistem informasi eksekutif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan implementasi sistem informasi eksekutif, namun tidak ada salah satu faktor yang menjadi penyebab dominan.
Berdasarakan studi kasus penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan produksi dan distribusi di New Zealand bernama GARDENCO. GARDENCO merupakan sebuah perusahaan produksi dan distribusi di New Zealand. Pada tahun 1989, sekretaris perusahaan, yang dikenal sebagai seorang yang selalu memiliki banyak ide yang inovatif, memutuskan bahwa manajemen senior membutuhkan sistem informasi eksekutif untuk mengawasi kinerja bisnis mereka secara lebih dekat. Di awal tahun 1990, konsultan eksternal disewa untuk mengembangkan dan memenuhi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem informasi eksekutif. Tidak ada kemajuan berarti yang terjadi selama 8 bulan persiapan sistem tersebut.
Pada tahun 1991, sekretaris perusahaan mengundurkan diri dan perusahaan mempekerjakan sekretaris perusahaan yang baru. Sekretaris perusahaan yang baru dengan konsultan serta manajer Sistem Informasi bersama-sama melakukan evaluasi serta mencari paket sistem informasi eksekutif yang sesuai. Namun sayangnya, tidak ada paket sistem informasi eksekutif yang ditemukan sehingga mereka akhirnya harus mengembangkan sendiri paket implementasi sistem informasi eksekutif di perusahaan mereka. Namun pada akhirnya proyek tersebut dihentikan pada tahun 1994 karena tidak mengalami kemajuan berarti.
Pada tahap awal implementasi sistem informasi eksekutif, terlihat bahwa sistem ini memiliki kesempatan yang tinggi untuk meraih sukses. Sistem ini mendapatkan dukungan dari para manajer senior, keadaan ekonomi perusahaan yang sangat menguntungkan secara ekonomis dan memiliki tingkat keuntungan yang besar. Semua persyaratan sudah dipenuhi dan tenaga ahli sudah tersedia untuk pengembangan. Namun demikian, ada isu-isu yang berkembang dan mengancam jalannya sistem tersebut, yaitu sekretaris perusahaan yang mengundurkan diri di saat implementasi sistem informasi eksekutif mulai berjalan dan sedang dalam kondisi kritis, perubahan staf dan masalah teknis yang terjadi selama masa implementasi.
 Dapat disimpulkan bahwa kegagalan sistem informasi eksekutif lebih kepada kurangnya dukungan dari pihak eksekutif, tujuan sistem yang tidak terdefinisi, kurangnya dukungan staf serta perencanaan yang jelek. Dalam studi tersebut juga ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan dari sistem informasi eksekutif, antara lain:
1.     Teknologi yang kurang mendukung tidak sesuai.
2.    Kegagalan sistem yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
3.    Kurangnya komitmen dari para pihak eksekutif.
4.    Para eksekutif yang anti terhadap teknologi.
Maka untuk untuk meminimalisir kegagalan yang mungkin terjadi dalam masa implementasi untuk itu diperlukan Riset yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mungkin muncul dan dapat menghambat dalam implementasi sistem tersebut. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam membuat sistem informasi eksekutif tidaklah mudah, diperlukan perencanaan yang matang serta tim yang mendukung pula.


Krisna Langit H.
A.2011.1.31759
STIE Malangkuçeçwara School of Economics


Senin, 02 April 2012

Kenapa Memilih Open Source??

           Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan bagi siapa pun, Sudah sejak beberapa tahun terakhir ini, perkembangan dunia komputer makin ramai dan menarik di tengah kemajuan dan kemilaunya penggunaan perangkat TIK. Ada satu hal yang cukup mengganggu, yakni sebagian besar software yang dipakai umumnya tidak legal, atau dengan kata lain “bajakan”. Kenyataan ini kadang “dihindari” dengan alasan bahwa tidak mampu membeli software legal yang harganya memang sangat mahal.
Seberapa mahal sebanarnya harga sebuah software?? Sebagai gambaran, satu software yang dilengkapi sistem operasi dijual pada kisaran satu setengah juta hingga tiga setengah juta rupiah.  Adapun harga satu unit komputer sendiri berada pada kisaran tiga juta. Ketika kita melihat angka-angka tersebut, tanpa harus menghitung dengan rinci pun, sudah bisa dibayangkan betapa besar biaya yang harus dibelanjakan untuk pengadaan alat “padat teknologi” ini. Besarnya belanja perangkat teknologi ini seolah menjadi “penghalal” tindakan memakai software bajakan.
Salah satu yang populer untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan adanya Open Source. Salah satu aspek penting perbedaan software propietary dengan Open Source adalah pada istilah free. Artinnya adalah bebas dalam mendapatkan source code dan melakukan modifikasi dimana source code dari sebuah program atau paket software dapat diperoleh atau dilihat oleh publik meskipun source code tersebut belum tentu public domain Pada perkembangannya, aspek yang lebih nyaring terdengar, terutama di Indonesia, adalah aspek gratis alias tanpa biaya, suatu pandangan yang tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar.
Sisi lainnya, kata “gratis” sering diasosiasikan dengan sesuatu yang kurang bermutu, sesuatu yang kurang dapat dipertanggung jawabkan, sesuatu yang tidak serius dan akan bermasalah jika dipakai untuk kepentingan resmi. Hal ini dapat menjadi semacam penghalang bagi pengguna Open Source di masyarakat. Cara paling mudah untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menunjukkan bahwa aplikasi Open Source sudah dipakai untuk aplikasi-aplikasi serius dengan kinerja yang bagus.
Istilah Open Source tidak asing lagi bagi pengguna Sistem Operasi (OS) Linux. Open Source sangat indentik dengan OS Linux. Selain linux itu sendiri bersifat Open Source, hampir seluruh aplikasi yang digunakan juga bersifat Open Source.  Proyek Open Source biasanya bermula dari kebutuhan pribadi. Akan tetapi ternyata persoalan tersebut juga merupakan persoalan orang banyak. Dari kebutuhan pribadi dan komunitas inilah muncul proyek Open Source.
Open Source Software (OSS) dapat diartikan aplikasi yang membuka /membebaskan kode sumbernya untuk dilihat oleh siapapun serta mengizinkan siapapun mengetahui cara kerja aplikasi, memodifikasi, dan mengembangkan lebih lanjut dengan syarat-syarat tertentu, misalnya dengan tetap membuka source code, menyertakan source code asli dan lain sebagainya. Keunggulan yang paling menarik dari Open Source Software yaitu bisa didapatkan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Umumnya aplikasi Open Source dapat diperoleh dari internet bahkan dari situs resmi pengembang aplikasi tersebut. Banyak keuntungan dari Open Source. Beberapa keuntungan dari Open Source antara lain sebagai berikut: 
1.     Kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada.
2.    Dengan adanya Open Source kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu, bahkan kita bisa membuat produk yang sekelas dengan perusahaan raksasa seperti Microsoft.
3.    Dengan menggunakan sistem operasi Open Source kita tidak perlu lagi membuang waktu berurusan dengan virus-virus komputer. Selain itu, kita hanya perlu men-download Open Source Software(OSS) dari internet tanpa perlu membelinya.
4.    Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak sah, dengan kata lain kita tidak perlu lagi mencuri hak milik orang lain.

Mari tunjukkan bahwa Open Source yang free tetap handal & bagus.



Krisna Langit. H
STIE-MALANGKUCECWARA


Senin, 26 Maret 2012

Defining IT Infrastructure

Infrastruktur IT merupakan suatu hal yang sangat mutlak harus dimiliki oleh sebuah perusahaan. Infrastruktur IT terdiri dari satu set perangkat fisik dan aplikasi perangkat lunak yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh perusahaan. Tetapi infrastruktur IT juga merupakan satu set pelayanan perusahaan secara global yang dianggarkan oleh management perusahaan yang terdiri dari keahlian manusia maupun secara teknis.

Infrastruktur IT yang baik akan memberikan kontribusi bagi manajemen perusahaan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari infrastruktur IT yang baik antara lain, dapat memberikan:
  1. Dasar pengolahan data yang dapat memberikan layanan telekomunikasi yang menyediakan data, suara, dan konektivitas video sebagai penghubung antara karyawan, pelanggan, dan pemasok.
  2. Jasa pengolahan data yang dapat menyimpan dan mengatur data serta menyediakan kemampuan untuk menganalisis data.
  3.  Jasa aplikasi perangkat lunak yang memberikan kemampuan secara luas seperti perencanaan sumber daya perusahaan, manajemen hubungan dengan konsumen, manajemen rantai nilai dan sistem pengetahuan manajemen yang dibagikan pada semua unit bisnis.
  4. Jasa manajemen fasilitas fisik yang mengembangkan dan mengatur instalasi fisik yang diperlukan untuk mengolah telekomunikasi dan manajemen data.
  5. Jasa manajemen IT untuk merencanakan dan mengembangkan infrastruktur koordinasi dengan unit bisnis untuk layanan IT, mengelola pengeluaran untuk IT dan menyediakan jasa manajemen proyek.
  6. Jasa standar IT yang menyediakan perusahaan dan unit bisnisnya sebuah kebijakan yang menentukan mana teknologi informasi yang akan digunakan, kapan, dan bagaimana.
  7. Jasa pendidikan IT yang menyediakan pelatihan, sistem yang digunakan oleh karyawan dan menawarkan pelatihan bagi para manajer tentang bagaimana cara merencanakan dan mengatur investasi IT.
  8. Jasa pengembangan dan penelitian bagi perusahaan yang menyediakan bagi perusahaan sebuah penelitian tentang proyek IT yang potensial dimasa yang akan datang dan investasi yang dapat membantu perusahaan yang berbeda dengan para pesaingnya.
Bentuk-bentuk dasar jasa IT tersebut membuat kita menjadi lebih mudah memahami nilai bisnis yang disediakan oleh investasi infrastruktur tersebut. Hubungan antara perusahaan, infrastruktur IT, dan keahlian berbisnis yaitu pelayanan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, pemasok, maupun karyawannya secara langsung melalui infrastruktur IT yang ada. Idealnya, infrastruktur IT harus mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem informasi. Teknologi baru dalam sistem informasi memiliki dampak yang besar pada bisnis dan strategi IT serta layanan yang dapat diberikan pada para konsumen. 
          Infrastruktur IT merupakan salah satu komponen yang penting bagi terciptanya sistem informasi teknologi yang baik. Infrastruktur IT yang dijalankan dengan baik dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Hubungan antara perusahaan dengan pihak eksternal seperti pelanggan dan pemasok menjadi semakin baik dengan adanya infrastruktur yang dijalankan dengan optimal. Apalagi di masa sekarang ini, dimana persaingan bisnis yang begitu ketat, dengan banyak kompetitor di bidang usaha yang sama, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam memberikan pelayanan serta kualitas produk yang unggul bagi para pelanggan.
          Banyak pihak yang menganggap bahwa infrastruktur IT merupakan salah satu cost centre yang menghabiskan banyak biaya, baik dalam penyelenggaraan maupun dalam perawatannya. Sekilas mungkin memang terlihat demikian. Namun, dengan adanya infrastruktur IT yang mapan dan dinamis akan menjadi investasi yang berharga bagi perusahaan. Sistem dan infrastruktur yang telah dikembangkan tersebut akan menjadi sarana bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan. Selain itu, perusahaan juga dapat membuat jalinan hubungan antara satu divisi dengan divisi yang lain sehingga dapat terbina komunikasi yang cepat dan akurat. Hal ini akan membuat perusahaan menjadi semakin mudah menjalankan usahanya.


Krisna Langit H.
STIE Malangkucecwara



Minggu, 01 Januari 2012

Ayam Tulang Lunak


Latar belakang
Pada saat ini banyak orang yang sangat disibukkan oleh pekerjaannya sehingga lebih memilih segala sesuatunya mudah, simpel dan efisien. Contohnya dalam hal makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah saya mempunyai ide untuk membuat bisnis restoran dengan menyediakan fasilitas delivery order.


1. What
    Dari modal materi yang telah saya kumpulkan sebelumnya. Saya akan mencoba membuka usaha rumah makan. Saya memilih usaha ini karena prospek dari usaha rumah makan ini sangat bagus. sesuai namanya, Peluang  usaha kuliner ini menawarkan kelezatan lain dari makanan favorit sebagian besar masyarakat, yaitu ayam. Mengapa saya membuat usaha dengan bahan baku utamanya ayam?? karena ayam merupakan makanan favorit banyak orang. selain itu dengan bahan baku ayam, saya dapat berinovasi menu dengan bahan baku tersebut. Dimana bukan hanya dagingnya saja yang bisa anda nikmati tapi sampai ke tulang-tulangnya!. Hmm …. tentu rasanya semakin lezat plus dapat gizi tambahan seperti kalsium dan vitamin lainnya yang terdapat pada tulang ayam. Dan Ayam tulang lunak merupakan salah peluang usaha kuliner berbasis ayam yang dapat dimakan sampai ke tulang-tulangnya.

2. When
       bisnis restoran ini akan segera saya mulai secepatnya jika modal yang dikumpulkan telah terkumpul dan telah menemukan tempat yang strategis untuk memulai bisnis ini.

3. Where
    Bisnis offline apapun, lokasi adalah hal nomor satu. Maka kami mencari lokasi yang strategis, ditempat keramaian dan sasaran yang banyak ditempati oleh kawula muda. Misalnya daerah ramai disekitar kampus, dekat kantor-kantor, dekat dengan lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang. Meskipun sebagai konsekuensinya harus mempersiapkan modal yang tak sedikit untuk lokasi ini. Maka kita memilih tempat srategis tersebut di daerah Soekarno Hatta.

4. How
A. Aspek manajemen
    Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal, bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, dari 5 orang 3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya 2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan. Langkah – langkah yang akan saya lakukan untuk memulai usaha ini diantaranya:
         1. Memilih tempat yang strategis dan mudah dijangkau.
         2. Mencari karyawan yang gigih, jujur, ramah, dan pekerja keras.
         3. Mendesain tempat yang menarik, bersih, dan nyaman.
         4. Membuat menu dengan nama-nama yang menarik.
         5. Memperkenalkan rumah makan dengan iklan iklan, promosi, dan lain-lain.
         6. Membuat inovasi-inovasi yang kreatif dalam penjualan.
Tetapi yang terpenting dalam membuka usaha rumah makan ini adalah berani mencoba berinovasi, perhitungan pendapatan dan pengeluaran yang cermat, dan yang paling penting makanan yang enak.


B. Aspek Pemasaran
      1. Target Pasar
          yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha Restoran  bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan restauran tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar dari bisnis kami ini adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin mencicipi sensasi baru makan ayam.
       2. Konsep pemasaran
            terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, kita mensurvai para pesaing-pesaing kita. Menentukan 10 menu terpopuler untuk menu di restoran kita. Nah, khusus, ke 10 menu itu, kita mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, dengan melakukan inovasi. Seperti, bagaimana caranya membuat ayam tulang lunak dengan berbagai varian agar terlihat berbeda dan lebih unik serta kalau bisa didukung dengan harga yang murah.
       3. Produk dan penetapan Harga
           Untuk menetapkan harga kita melakukan survei dan membandingkannya dengan strategi harga kita. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Kita mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan hidangan murah. Bahkan bisa saja komponenen menu yang salah. Di sini kita melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan restoran lainnya.
       4. Aspek Operasional
           Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Untuk menjadi pengusaha Restoran tidak harus menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, kita bisa melakukan perekrutan. 
C. Aspek Keuangan
     Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari bagi modal yang terdiri dari 5 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 2.000.000,00. Jadi Modal awal kita sebesar Rp 10.000.000,00

5. For whom
      Target pasar kami adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga, karena restoran kami menyediakan fasilitas delivery order. Namun tidak menutup kemungkinan bagi kalangan masyarakat yang memiliki waktu luang untuk datang di restoran kami dengan mengajak keluarga mereka. Dan tidak ketinggalan target pasar utama kami yaitu para kawula muda seperti mahasiswa yang ingin kumpul-kumpul bersama teman-teman mereka sambil menyantap hidangan yang kami sediakan. Untuk memeriahkan suasana dan menarik pengunjung, kami juga memberikan fasilitas wifi gratis serta live music.

6. Visi misi ke depan
      
Visi :
” Mewujudkan Restoran Ayam Tulang Lunak sebagai  restoran yang akan  susses di pasaran yang bernuansa tradisional namun berwawasan internasional ”.
Misi :
  • 1. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan) dan disajikan (makanan).
  • 2. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan dengan tetap pada koridor tradisional.
  • 3. Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa operasional yang maksimal.
  • 4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk menjadi restoran terbaik di Indonesia.
  •