Kegagalan Sistem Informasi
Eksekutif
Studi Kasus di New
Zaeland
Sistem informasi eksekutif merupakan suatu sistem komputer yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan implementasi sistem informasi eksekutif tersebut, bahkan banyak juga peneliti yang membahas tentang faktor penyebab kegagalan implementasi sistem informasi eksekutif tersebut. Namun tidak semua sistem informasi eksekutif yang telah dibuat dapat diterapkan dalam perusahaan.
Studi kasus tersebut membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam proses implementasi sistem informasi eksekutif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan implementasi sistem informasi eksekutif, namun tidak ada salah satu faktor yang menjadi penyebab dominan.
Berdasarakan studi kasus penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan produksi dan distribusi di New Zealand bernama GARDENCO. GARDENCO merupakan sebuah perusahaan produksi dan distribusi di New Zealand. Pada tahun 1989, sekretaris perusahaan, yang dikenal sebagai seorang yang selalu memiliki banyak ide yang inovatif, memutuskan bahwa manajemen senior membutuhkan sistem informasi eksekutif untuk mengawasi kinerja bisnis mereka secara lebih dekat. Di awal tahun 1990, konsultan eksternal disewa untuk mengembangkan dan memenuhi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem informasi eksekutif. Tidak ada kemajuan berarti yang terjadi selama 8 bulan persiapan sistem tersebut.
Pada tahun 1991, sekretaris perusahaan mengundurkan diri dan perusahaan mempekerjakan sekretaris perusahaan yang baru. Sekretaris perusahaan yang baru dengan konsultan serta manajer Sistem Informasi bersama-sama melakukan evaluasi serta mencari paket sistem informasi eksekutif yang sesuai. Namun sayangnya, tidak ada paket sistem informasi eksekutif yang ditemukan sehingga mereka akhirnya harus mengembangkan sendiri paket implementasi sistem informasi eksekutif di perusahaan mereka. Namun pada akhirnya proyek tersebut dihentikan pada tahun 1994 karena tidak mengalami kemajuan berarti.
Pada tahap awal implementasi sistem informasi eksekutif, terlihat bahwa sistem ini memiliki kesempatan yang tinggi untuk meraih sukses. Sistem ini mendapatkan dukungan dari para manajer senior, keadaan ekonomi perusahaan yang sangat menguntungkan secara ekonomis dan memiliki tingkat keuntungan yang besar. Semua persyaratan sudah dipenuhi dan tenaga ahli sudah tersedia untuk pengembangan. Namun demikian, ada isu-isu yang berkembang dan mengancam jalannya sistem tersebut, yaitu sekretaris perusahaan yang mengundurkan diri di saat implementasi sistem informasi eksekutif mulai berjalan dan sedang dalam kondisi kritis, perubahan staf dan masalah teknis yang terjadi selama masa implementasi.
Dapat disimpulkan bahwa kegagalan sistem informasi eksekutif lebih kepada kurangnya dukungan dari pihak eksekutif, tujuan sistem yang tidak terdefinisi, kurangnya dukungan staf serta perencanaan yang jelek. Dalam studi tersebut juga ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan dari sistem informasi eksekutif, antara lain:
1. Teknologi yang kurang mendukung tidak sesuai.
2. Kegagalan sistem yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
3. Kurangnya komitmen dari para pihak eksekutif.
4. Para eksekutif yang anti terhadap teknologi.
Maka untuk untuk meminimalisir kegagalan yang mungkin terjadi dalam masa implementasi untuk itu diperlukan Riset yang lebih mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mungkin muncul dan dapat menghambat dalam implementasi sistem tersebut. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam membuat sistem informasi eksekutif tidaklah mudah, diperlukan perencanaan yang matang serta tim yang mendukung pula.
Krisna Langit H.
A.2011.1.31759
STIE Malangkuçeçwara School of Economics
Krisna Langit H.
A.2011.1.31759
STIE Malangkuçeçwara School of Economics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar